Jumat, 13 Desember 2013

Teruntuk sang pagi


Pagi
Tentang dingin dan keindahan
Tentang mimpi dan kenyataan
Pagi itu menentramkan ketika mentari mengintip malu di balik sang mega
Dan sang embun memelukmu erat disamping sang angin

Namun pagi juga penuh dengan kegundahan
Kala orang terus berlomba berlari
Mungkin karena mereka takut tak kebagian jatah
Mungkin juga  karena mereka takut pada sang ayam
Dan aku selalu bergulat dengan pagi
Aku menyayanginya tapi aku tak sanggup untuk terus menggenggamnya
Aku selalu merindukannya tapi aku lelah jika harus terus menyapanya
Bukan lelah tepatnya, tapi karena aku terlalu senang menghabiskan waktuku sendiri
Tanpanya untuk bersama yang lain
Hari ini aku mengecupnya,
Dan aku berharap aku mampu memeluknya setiap hari
Tapi sayang aku selalu tak berdaya di pangkuan si gila itu
Si gila yang membuatku merasa bersalah karena meninggalkannya
Si gila yang membuatku menjadi si pemalas tak produktif
Yahhh dan ini tentang kegalauanku
Di antara kasur dan udara pagi

Tidak ada komentar: